Pages

Gigolo Jatuh Cinta

Harta yang melimpah, itulah kesempurnaan hidupku. Sebagai satu-satunya pewaris dari kekayaan kakekku aku berfikir tidak perlu untuk membuang tenaga atau otak untuk bekerja mencari uang. Aku menikmati hidup meski harus berdua dengan kakekku saja, karena ayahku yang telah meninggal karena kecewa dengan ibuku yang meninggalkannya demi laki-laki lain, dan akupun tidak tahu kemana ibuku pergi. akupun tidak akan membahas tentangnya yang sudah menelantarkan aku dan kakek. kakek terus bekerja demi kehidupan kami semenjak kepergian ibuku yang hanya meninggalkan tempat untuk berteduh saja tanpa memikirkan kehidupan kami selanjutnya. Suatu keajaiban menimpah kakek karena tuhan memberikan kesuksesan untuknya hingga dia memiliki sebuah hotel besar yang diberi nama NN Hotel, kini kehidupan kami begitu sempurna. Namun kekurangan dalam diriku adalah cinta, ya cinta! aku tidak pernah memiliki cinta yang banyak kudengar dari mereka yang dilanda asmara, kata mereka cinta itu indah. Bukannya aku tidak laku tapi aku juga tidak tahu, walaupun aku berparas biasa saja namun banyak wanita yang merayuku untuk bisa jalan denganku, itu semua karena kelebihanku dalam materi. Yang aku tidak mengerti dalam diriku adalah aku sama sekali tidak tertarik dengan wanita, dan akupun pernah mencoba merengkuh kenikmatan bersama wanita tapi aku tidak bisa merasakan kenikmatannya. Kemudian aku sadari bahwa aku ini adalah seorang gay kala melihat ketampanan pria-pria yang begitu menggoda dan akupun dibuat merangsang olehnya. Untuk melampiaskan hasrat birahiku aku memanfaatkan kekayaanku untuk mendapatkannya, karena aku sadari cinta dalam dunia gay sama sekali limited edition! apalagi dengan wajahku yang pas-pasan so, akupun membayar gigolo untuk melayaniku.


Sebut saja namaku NINO berumur 19 thn dan baru masuk kesalah satu universitas negeri di jakarta. Setelah aku sadar bahwa aku ini adalah seoarng gay, akupun berkeinginan untuk menimati indahnya bercinta dengan sesama laki-laki. Dengan langkah yang pasti akupun mendekati seorang gigolo yang biasa melayani tante-tante girang saat itu aku sedang disalah satu bar di kotaku.
“malam..” sapaku kepada gigolo itu, dari mana aku tahu dia adalah gigolo? aku tahu dia gigolo karena sudah tiga malam aku melihatnya selalu pergi dengan tante-tante girang dan berbeda-beda, setelah itu aku tahu karena pertanyaanku kepada seorang waiters.
“malam juga..” senyumnya menggoda.
“sendiri?” tanyaku pasti.
“gak ko, lagi nunggu seseorang” jawabnya membuatku kecewa karena dia sudah ada yang booking. baru dua menit dia menjawab pertanyaanku tiba-tiba seorang wanita berumur 40thn datang dan langsung cipika-cipiki dengan gigolo itu membuatku ilfeel! setelah itu mereka pergi.
Dengan hati kecewa akupun langsung pulang ke apartmenku, renacanaku gagal dan berantakan padahal hasratku sudah menggebu. masih dalam hati yang kecewa akupun tertidur.


Karena hasratku ingin mencoba kenikmatan tubuh laki-laki yang masih menggebuh di hati, akupun kembali ke bar biasa. Aku berharap malam ini aku bisa mendapatkan gigolo lainnya yang belum dibooking seseorang dan bisa melayani nafsuku.
“kamu yang kemarin malam kan?” sapa gigolo yang kemarin, kemudian duduk di sebelahku.
“iya” jawabku tersenyum.
“berapa tarif kamu?” lanjutku tanpa basa-basi membuat gigolo itu tercengang.
“maksud kamu?” gigolo itu menatapku tajam.
“aku tahu kamu itu gigolo” jawabku menyalakan rokok.
“iya kamu benar, aku ini gigolo” ucapnya sedikit terlihat malu.
“kalau gitu layani aku!” kembali aku membuatnya terkejut.
“tapi kan ak….” aku langsung membuatnya tidak melanjutkan ucapannya, karena aku melemparkan uang yang cukup banyak hingga membuatnya tidak dapat berkutik, setelah itu kami keluar dari bar dan pergi menuju apartmenku.
“maaf nama kamu siapa?” tanya gigolo itu saat ditengah perjalanan.
“oh iya, kita sampai lupa untuk berkenalan. aku nino, kamu?” jawabku tetap konsen menyetir.
“mike!” jawabnya singkat, namanya indah sesuai dengan ketampanannya yang sedikit memiliki tampang bule dan tubuh yang atletis membuat kaum hawa ataupun laki-laki terlena olehnya, diapun masih berusia 26thn.
Nafsuku sudah menggebu-gebu hingga tak kuasa lagi untukku menahannya, maka setelah sampai dikamar apartmen aku langsung menarik mike keranjang dan bagaikan singa akupun langsung mencengkramnya membuat mike terkejut namun karena ciumanku telah mendarat dibibirnya membuatnya tidak berkutik. Walaupun ini pertama bagiku, namun aku tahu tekhnik bercinta yang sempurna karena kegemaranku menonton film gay atau dari buku yang aku baca.
setelah puas menjelajah mulutnya kemudian lidahku turun keleher sembari tanganku membuka satu-persatu kancing kemejanya, mike menggelinjang saat lidahku dengan lembutnya mencium dan menggigit puting coklat susunya. lidahku terus turun kebawa hingga menemukan tongkat indah milik mike, karena nafsuku yang masih menggebu aku langsung membuka celananya dan menerkam tongatnya dengan mulutku, mikepun hanya mengerang kenikmatan. Aku terus mengulum penis indahnya sembari melepaskan baju dan celanaku hingga kami saling bertelanjang. puas mengulum penisnya aku kembali mencium bibirnya dan kali ini dengan buasnya dia membalas ciumanku, aku menindih dan menggosok-gosokan penisku yang tegang ke perut mike hingga sepermaku hampir keluar namun aku tahan karena aku ingin mencoba nikmatnya di sodomi.
“sodomi aku” bisiku mesrah ketelinga mike.
“tapi?” mike masih ragu-ragu, namun aku yang tidak sabar lagi langsung menuntunnya. mike kemudian mengangkat kedua kakiku yang sudah terlentang, namun dia masih ragu.
“kamu yakin?” tanyanya ragu, dan aku hanya mengangguk. kemudian dia mengarahkan penis indahnya ke lubang perjakaku yang sebelumnya diolesi baby oil.
“aw…” jeritku saat mike mencoba memasukan penisnya membuatnya semakin ragu, namun karena masih penasaran akupun memaksanya untuk kembali memasukan penisnya.
“ahhh!” jeritanku semakin keras karena sakit, melihatku seperti itu dia langsung merahi penisku dan mengulumnya hingga cairan kenikmatanku keluar, itu dia lakukan supaya aku tidak memaksanya lagi untuk menyodomiku dan mengakhiri kenikmatan birahi ini. karena lelah akupun langsung tertidur, padahal mike belum mengeluarkan cairan kenikmatannya.


Cahaya mentari dari balik jendela kamar membangunkan aku, akupun langsung menuju kamar mandi karena harus berangkat kekampus. setelah membersihkan sisa-sisa cairan seperma yang telah kering akupun langsung bersiap dan kemudian melajukan mobil ke arah kampus.
Pelajaran kedua telah selesai dan akupun langsung menuju kantin untuk membeli minuman, namun setibanya disana aku melihat seseorang yang aku kenal.
“mike?” sapaku saat ku tahu dia mike.
“hei!” jawabnya terkejut.
“kamu ngapin disini?” tanyaku duduk disampingnya.
“ya kuliah lah!” candanya.
“sebaiknya kita ngobrol ditaman saja ya” lanjutnya mengajakku, karena dia tidak nyaman dengan kantin yang ramai.
“sebenarnya aku tinggal satu semester lagi kulia disini” ucap mike setelah kami sampai di kursi taman yang diteduhi pepohonan yang rindang.
“ohh, pasti kamu jadi gigolo untuk kuliah ya?” aku tidak bisa mengontrol ucapanku hingga terlontar begitu saja pertanyaan itu.
“ya gitulah” jawabnya tersenyum malu.
“maaf ya, bukanya aku me…” aku merasa bersalah namun ucapanku terpotong.
“sudalah, bias aja kali!” jawabnya mengacak rambutku membuatku lega karena dia tidak tersinggung.
“oh iya, kamu dari kota mana?” tanyaku meneguk minuman.
“dari kota bogor” jawabnya.
“ngekos?” lanjutku.
“gak, aku tinggal dengan tante yang membayar kejantananku” jawabnya tanpa malu lagi, dan aku hanya mengangguk saja. sedang santainya mengobrol tiba-tiba hp-ku berbunyi karena ada yang mengirim Sms.
“maaf ya, aku pulang dulu” ucapku setelah membaca sms dari kakek.
“perlu aku antar?” ucapnya bangkit dari kursi.
“gak perlu, aku bawa mobil kok” jawabku tersenyum dan kemudian pergi.


sepuluh menit kemudian aku sampai di apartmenku.
“kok kakek datang ke apartmen aku?” tanyaku ketika sampai di apartmenku dan melihat kakek di ruang tamu.
“kamu ini no, gak pulang-pulang kerumah! ya terpaksa kakek kesini” jawab kakek.
“kakek kan tahu, kalau dari rumah jarak ke kampusnya jauh” ngelesku, padahal kalau di apartmen lebih bebas apalagi sebagai gay aku butuh privasi supaya bisa melampiaskan nafsu tanpa ada yang tahu.
“tapi kakek khawatir karena kamu tinggal sendiri” kakek mengelus rambutku dengan belaian kasihnya.
“kakek ini, nino kan sudah besar jadi bisa jaga diri” cemberutku.
“tetap saja kakek tidak bisa tenang” ucap kakek.
“karena itu kakek menyewa seseorang untuk menjagamu” lanjut kakek membuatku terkejut.
“kakek apa-apaan sih, masa aku diberi bodyguard? sudah kaya pejabat saja! aku gak mau” marahku.
“kalau gitu pulang kerumah” kakek membuatku kesal.
“nino gak mau kek” aku cemberut.
“makanya kamu harus menerima bodyguard itu, atau kartu kreditmu kakek bekukan!” kakek membuatku tak berkutik saat mengutik kartu kredit, karena aku tidak mau hidup tanpa kartu itu bisa-bisa aku tidak bisa menikmati indahnya tubuh para gigolo.
“baiklah” ucapku terpaksa, setelah membuatku kesal kakekpun ijin pulang.


Dua batang rokok sudah aku hisap, aku duduk nyantai di bar penuh penghayatan karena malam ini adalah malam terakhirku duduk disini sebab gak mungkin bisa aku datang lagi karena bodyguard kakekku, bisa-bisa dia melaporkannya ke kakek.
“kelihatannya kamu lagi kesal” sapa mike membuatku tersadar dari lamunanku.
“iya nih, soalnya ini malam terakhirku disini” kesalku.
“memangnya kenapa?” tanya mike.
“susah dijelasinnya! malam ini kamu ada janji tidak?” jawabku tanpa memberikan alasanku.
“tidak!” jawab mike tersenyum.
“kalau gitu, ayo ke apartmenku!” lanjutku bangkit dari duduk dan mikepun beranjak mengikutiku, kemudian kami melaju ke apartmenku.


mike langsung mencium bibirku setibanya di apartmen, akupun membalasnya dengan ganas. beberapa menit kemudian tubuh kami tidak terlindungi oleh serat-serat kain lagi, pertarungan di ranjangpun dimulai dan kali ini mike yang buas menerkamku membuatku tidak berdaya,  dan kali ini cairan kenikmatannya menyembur di wajah halusku dan cairankupun telah muncrat di dinding perutnya.
“kenapa kamu gak berusaha memasukan penismu ke lubangku?” tanyaku saat kami terlentang karena lemas.
“aku akan memasukannya bila waktunya sudah tiba” jawabnya membuatku tidak mengerti.
“maksundnya?” tanyaku bingung.
“kalau kamu benar-benar siap” jawabnya mencium keningku semakin membuatku bingung kemudian diapun beranjak bangun dan memakai kembali pakaiannya.
“sudalah jangan dipikirin, dan sekarang aku harus melayani tanteku dirumah” lanjutnya mengancing kemejanya, setelah aku memberikan 20 lembar uang ratusan ribu kemudian diapun pergi.


Bel yang ditekan berulang-ulang membuatku terbangun dari tidur, aku tahu yang datang adalah bodyguard kakek yang dikirimkannya untuk menjagaku. Dengan mata yang masih mengantuk akupun bangit dari tempat tidur dan menuju pintu.
“silakan duduk dan tunggu, aku mau mandi dulu” ucapku setelah membuka pintu meskipun aku tidak tahu seperti apa bodyguard itu karena aku masih ngantuk.
“memang benar ya, anak kecil kalau tidur suka telanjang” suara bodyguard itu menghentikan langkahku menuju kamar, dan membuatku sangat terkejut saat menyadari aku telanjang bulat apalagi tongkatku yang menegang, karena malu akupun langsung lari menuju kamar mandi.
“bego! kenapa aku masih telanjang? ahhh ini pasti aku lupa karena kelelahan bercinta dengan mike” kesalku setibanya dikamar mandi kemudian langsung mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus. Dan mulai hari ini bodyguard kakek yang mengantarku ke kampus dan kemanapun aku pergi.


“namamu siapa?” tanyaku setelah mengamati bodyguard itu, dan ternyata tidak segarang yang aku pikirkan, cuman agak nora saja dengan pakaiannya yang serba hitam dan rapi dan tidak ketinggalan juga kacamata hitamnya yang seperti orang buta.
“RANDY dan umur saya 28 tahun!” jawabnya tegas dan tetap konsen menyetir.
“ihh, siapa lagi yang nanya umur” cletukku namun dia tetap tidak berkutik dan sungguh kaku! kemudian kami sampai di halaman kampus.
“no!” teriak mike setelah aku keluar dari mobil, namun pada saat mike mendekatiku langsung dihadang oleh randy.
“ihhh.. kamu ini apa-apan sih? dia itu temanku!” ucapku membuat randy membiarkan mike mendekatiku dan kemudian kami langsung menuju kantin.
“itu alasan kamu tidak bisa ke bar lagi?” tanya mike ketika kita sudah duduk di dalam kantin, dan randypun tetap mengawasi aku dan mike dari meja ke dua dari belakang meja kami.
“ya gitulah!” jawabku kesal membuat mike tertawa keras membuat seluruh siswa dikantin menatap kami.
“hushh!” dengan refleks aku lansung memukul kepala mike sampai dia meringis kesakitan, dengan kesal aku melahap sarapanku.
“maaf, bel sudah berbunyi. sebaiknya kamu masuk kelas” tiba-tiba randy datang saat bel sudah berbunyi membuatku merasa ada yang berubah dalam hidupku.
“tunggu!” teriak mike membuatku berhenti melangkah.
“kalau ada apa-apa telpon aku!” lanjutnya memberikan kartu nama dan kemudian akupun melanjutkan langkahku menuju kelas.
“gigolo juga punya kartu nama ya? sudah kaya pengusaha saja!” ucapku geli ketika mensave nomer telpon mike dari kartu namanya.


Kehidupanku berubah semenjak ada randy yang selalu mengawasiku, hasratku ingin bercinta selalu terpendam karena tidak mungkin aku mengajak mike ke apartmenku yang sudah di awasi kamera CCTV dimana-mana, aku tidak mengerti dengan rencana kakek yang menjagaku seketat ini. untung saja kamar mandiku tidak dipasang kamera juga! hingga akupun bebas melakukan onani saat birahiku tak kuasa aku bendung. Hubunganku dengan mike semakin akrab meski kita hanya bisa bertemu dikampus saja.


“sumpah aku kangen dengan tubuhmu!” ucap mike saat dikantin.
” aku juga! tapi apa yang bisa aku lakukan, lihatlah bodyguard brengsek itu!” jawabku yang kemudian menatap sinis randy.
“aku punya ide!” ucap mike tersenyum.
“apa itu?” tanyaku penasaran.
“bagaimana kita nge-sex di toilet kampus saja!” jawaban mike membuatku terkejut.
“gila ya! bagaimana kalau ada yang tahu?” ucapku terkejut.
“tenang, aku sudah sering kok melakukannya di situ” sekali lagi mike membuatku terkejut.
“dengan tante-tantemu itu?” tanyaku.
“kamu pikir tante-tante saja yang membayarku? banyak gadis disini yang membutuhkan jasaku juga!” jawabnya, dan aku hanya mengangguk saja.
“oke kalau gitu aku tunggu disana ya!” lanjut mike yang kemudian pergi.
ketika randy akan menyalakan mobil, tiba-tiba aku langsung mencegahnya.
“tunggu!” teriakku.
“ada apa?” tanya randy.
” perutku mules nih” bohongku.
“aku ke toilet dulu ya!” lanjutku langsung keluar dari mobil, dan sepertinya randypun mengikutiku.
“kamu mau ketoilet juga?” sinisku saat randy sampai ditoilet.
“gak, aku akan menunggu diluar” jawabnya membuatku kesal, kemudian aku langsung masuk dan di sambut oleh mike. dan untunglah saat itu toilet lagi kosong sehingga mike langsung menarikku ke salah satu ruang toilet. Nafsu birahiku yang sudah lama tidak tersalurkan membuatku menjadi ganas dalam bercinta, membuat mike tersenyum bahagia. setelah memberikan mike uang atas upahnya melayani nafsuku akupun kemudian keluar dan sepertinya randy sudah berkeringat menungguku diluar.


Hampa, itulah yang kurasakan malam ini. Biasanya kalau malam tiba aku bisa menghabiskan waktu sampai pagi di club, ini semua gara-gara randy. karena bosan dikamar akupun keluar ke ruang tamu. Jantungku berdetak kencang dan keringat dingin hampir terjatuh ketika kulihat randy bertelanjang dada, dia membuatku terangsang. Dia benar-benar tampan bila tidak memakai kacamatanya.
“kenapa loe!” suara randy membuyarkan lamunanku.
“gak!” singkatku membuang pandangan ke arah lain dan kemudian duduk di kursi.
“gila, punyaku tegang” ucapku dalam hati saat memandang keseluruh tubuh randy.
“bisa gak ya dia melayaniku? impossible! dia kan bukan gay.” lanjutku dalam hati.
“bisa saja!” aku yakin karena aku punya ide.
“ke mall yuk!” ucapku tiba-tiba, karena ingin melancarkan rencanaku untuk bisa mendapatkan kehangatan randy.
“sekarang?” tanya randy.
“yai iyalah! sudah sana beres-beres. aku tunggu di lobby” jawabku bangkit dari kursi dan menuju lif untuk turun.


Lima menit menunggu di lobby kemudian randypun datang dan aku langsung masuk ke mobil, setelah itu randy melajukan mobilnya ke arah mall. setelah sampai di mall aku langsung ke toko elektronik untuk membeli sesuatu tapi aku membelinya agak lama karena randy masih di belakangku, tapi untunglah dia berhenti disalah satu gerai i-pad hingga akupun berhasil membeli barang itu tanpa randy tahu. Saat melewati toko roti sekilas aku melihat mike bersama seseorang yang sedang menikmati roti, kemudian akupun pura-pura tidak melihatnya dan membeli roti meskipun aku sudah kenyang.
“nino!” teriak mike melambaikan tangannya ke arahku, dan akupun mendekatinya.
“mau makan roti kan? gabung saja disini” ucap mike mengajakku untuk bergabung dengannya, kemudian aku duduk disamping temannya yang tidak kalah tampannya dengan mike namun dia sedikit lebih kekar dari mike sementara randy duduk di meja lain.
“namamu siapa?” tanyaku kepada temannya mike membuyarkan pandangannya kepadaku.
“oh.. ARDY!” jawabnya sedikit gugup.
“aku nino” lanjutku. kemudian kamipun mengobrol tidak jelas kemana arahnya, mungkin karena dari tadi aku hanya memandangi ketampanan ardy dan tidak terlalu menyimak obrolannya.
“aku ke toilet bentar ya” tiba-tiba ardy ijin ke toilet.
“dia sama?” tanyaku tidak jelas kepada mike setelah ardy sudah jauh pergi.
“maksud kamu?” mike bingung dengan pertanyaanku.
“gigolo” bisikku.
“ya gitulah” singkat mike melanjutkan makannya. beberapa menit kemudian ardypun kembali, tanpa sepengetahuan mike aku memberanikan diri mengulurkan kartu nama kepada ardy lewat kolong meja supaya tidak diketahui mike, ini membuat ardy kaget tapi untunglah dia mengerti akan kedipan mataku dan setelah itu akupun ijin pulang.


Di dalam kamar aku langsung membuka bungkusan yang berisi peralatan CCTV yang aku beli tadi, Rencanaku adalah memasang cctv di kamar randy supaya aku tahu kegiatannya dikamar dan paling penting aku bisa melihat keindahan tubuh randy secara total dan rencana keduaku mencoba untuk membuatnya terangsang dengan aksiku nanti. Kalau randy dikamarnya, rencanaku pasti tidak bisa dilakaukan dan sekarang dia sudah dikamarnya, kemudian dengan nekat akupun  mengetuk kamarnya.
“ada apa no?” tanya randy saat sudah membuka pintu kamarnya.
“hp-ku tertinggal di mobil, bisa kamu ambilkan?” mohonku, karena sewaktu turun dari mobil sengaja aku jatuhkan hp-ku di dalam mobil dan itu bagian dari rencanaku. tanpa perlu menjawabnya kemudian randy langsung pergi menuju baseman, dan kemudian aku lancarkan aksiku memasang cctv di kamar randy dengan cepat supaya tidak kepergok nantinya. Setelah posisi letak cctv sudah pas dipasang akupun segera keluar dari kamar randy dan duduk manis di ruang tamu, cctv di kamar randy tersambung langsung ke tv di kamarku dan tentunya letak tv-ku itu tidak terjangkau oleh kamera cctv.
“ni hp-nya” randy mengulurkan hp-ku kemudian dia langsung masuk kekamarnya dan siap menyalakan tv-nya untuk mengawasiku di setiap sudut kamar atau ruangan lain.
dikamar aku langsung menyalakan tv-ku.
“memangnya kamu saja yang bisa ngawasin kamu!” ucapku setelah menyalakan tv, terlihat jelas posisi randy di atas ranjangnya yang hanya memakai boxer-nya membuatku tergoda. Tanpa membuang waktu aku langsung menuju kamar mandi untuk melancarkan rencana ke duaku, setibanya dikamar mandi aku langsung mandi dan kemudian keluar hanya dengan handuk di pinggang tanpa mengenakan CD.
Di atas ranjang sedikit demi sedikit aku raba-raba tubuhku dan aku melihat dari tv randy langsung terduduk karena kaget melihat tingkahku diranjang, aku langsung mengejutkannya lagi dengan aksiku membuka handuk hingga telanjang dan meraba-raba penisku. Mata randy semakin tidak berkedip saat melihatku sudah mengocok penisku dengan irama rendah hingga cepat, karena kenikmatanku sudah di ujung akupun tidak kuasa menahannya lagi jadi kupercepat kocokanku dan kenikmatan itupun muncrat di dinding perutku dan sebagian lagi ke seprei. karena aksiku sudah selesai randypun kembali berbaring dan kulihat milik randy sudah tegang, kemudian tanpa sepengetahuanku randy sudah membuka boxernya. sebelum dia melanjutkan ke arah yang lebih jauh akupun langsung keluar kamar meski hanya memakai handuk karena ingin menjalankan rencanaku yang ke tiga. Sesampainya aku didapur aku langsung mengambil beberapa piring dan kemudian aku membantingnya supaya randy kaget dan menuju dapur.
“ada apa ini?!” teriak randy setibanya didapur.
“ini, aku nyenggol piring” santaiku memungut pecahan piring.
“kamu ngapain malam-malam didapur?” tanyanya sembari ikut memungut pecahan piring.
” mau bikin kopi, tolong dong bikinin kopi” jawabku singkat dan kemudian randy bangkit untuk membikinkan aku kopi.
“nih kop…. aw!” ucapannya terpotong karena aku sengaja menyenggolnya hingga kopi itu tumpah tepat di betis randy yang masih mengenakan boxernya, randypun meringis kepanasan.
“aduh maaf!” aku pura-pura terkejut dan langsung memegang betis randy yang tersiram air kopi yang panas tadi.
“duduk! aku ambilkan obat dulu” aku menyuruh randy duduk di atas meja makan. setelah kutemukan obatnya, langsung aku oleskan ke betis rangga yang merah akibat panasnya kopi, namun aku sengaja mengolesinya dengan halus hingga tanpa sadar tongkatnya randy tegang. Karena aku orangnya pemberani langsung saja aku pegang membuat randy terkejut.
“hei! ngapain kamu” randy terkeujut.
“tongkatmu tegang!” jawabku tanpa malu.
“boleh aku tidurin?” lanjutku.
“maksud kamu?” tanya randy bingung tapi aku langsung menurunkan boxernya dan langsung mengulum tongkat randy hingga membuatnya semakin terkejut, pada awalnya dia tidak mau diam, tapi karena sensasi lidahku akhirnya dia pasrah dan menikmati aksiku. puas mengulum penis randy, kini giliran bibirnya aku lumat habis dan lagi-lagi randy ragu tapi aku membuatnya membalas ciumanku. kami berciuman sembari berjalan menuju ruang tamu, sesampainya di ruang tamu aku langsung mendudukan randy di sofa dan akupun melanjutkan kulumanku di penis randy, hingga randy mencapai puncak surga dunia. kami kelelahan saat kita sama-sama meraih kenikmatan bercinta meskipun aku harus mengocok penisku sendiri karena aku tahu randy jijik bila harus mengulum penisku, akupun terbaring di samping randy, randy hanya memandang kosong ke atap karena masih tidak percaya akan kejadian yang baru kami lakukan.
“sudalah jangan terlalu dipikirin, sekarang kamu tahu kalau aku ini gay” ucapku menatap randy.
“bagaimana kalau kakekmu tahu?” tanya randy menatapku tajam.
“kakek tidak mungkin tahu jika tidak ada yang kasih tahu!” ucapku.
“kamu tidak mungkin bilang sama kakek kan?” lanjutku tersenyum.
“kenapa tidak?” jawabnya membuatku terkejut.
“jadi kamu mau…” ucapanku terpotong oleh kecupannya di bibirku yang artinya dia tidak akan melakukan itu kemudian randy masuk kedalam kamarnya, dengan senyum akupun masuk ke kamar dan menikmati dunia mimpi.


Pagi hari yang cerah menyambutku, senyum randypun menyapaku. dia sudah tidak kaku lagi, penampilannya juga biasa saja. kini aku sudah tidak sinis lagi dengan randy akupun tidak tahu kenapa, mungkin kejadian semalam telah merubah segalanya.
“hallo!” jawabku ditelpon ketika ada yang menelpon.
“siapa ya?” lanjutku.
“hai, aku ardy temannya mike” jawabnya membuatku senang.
“oh iya aku ingat, nanti aku hubungi lagi ya” ucapku kemudian menutup telpon karena aku gak mau randy menguping obrolanku dengan ardy.
“siapa?” tanya randy masih tetap fokus menyetir.
“teman!” jawabku singkat dengan tetap tersenyum. kemudian aku mengirim sms kepada ardy.
“ar, aku ingin merasakan kenikmatanmu” isi sms ku untuk ardy.
“jadi kamu tahu siapa aku?” dua menit kemudian ardy membalas sms ku dan sepertinya dia terkejut.
“ya gitu lah. tenang saja aku akan membayarmu dengan mahal” balasku untuk ardy.
“pasti mike yang sudah memberitahu. baiklah, dimana?” balasnya.
“gimana kalau di tempat kamu, jika setuju kirim alamatnya” balasku. kemudian ardy membalas smsku berisi alamat kosannya. detik berlalu menjadi menit, menitpun berubah menjadi jam. hingga Jam kuliapun sudah habis dan saatnya aku pulang.
“no tunggu!” teriak mike saat aku akan masuk kedalam mobil.
“ada apa mike?” tanyaku setelah mike sudah didepanku.
“kita main di toilet lagi yuk?” ajak mike membuatku tertawa.
“maaf mike, aku disuruh pulang cepat ke rumah kakek” jawabku berbohong karena aku sudah ada janji sama ardy dan akupun penasaran dengan perminannya.
“lain kali saja ya” lanjutku.
“ya sudah, hati-hati ya” jawab mike tersenyum dan melambaikan tangannya saat mobilku sudah melaju.
“kita ke rumah temanku dulu ya” ucapku ditengah perjalanan.
“ada apa?” tanya randy.
“temanku sakit karena patah hati dan sekarang dia belum berhenti menangis” jawabku bohong.
“ada-ada saja!” randy tertawa saat mendengarkan jawabanku, yang kemudian melajukan mobil ke alamat yang aku berikan.


Aku dan randypun telah sampai di sebuah kostan yang sederhana, tiba-tiba dari arah salah satu pintu koasan ardy melambaikan tangannya sepertinya dia sudah menungguku, kemudian aku mendekatinya.
“gimana, angel masih sakit?” tanyaku kepada ardy membuatnya bingung, sekali lagi dengan kedipan mataku dia langsung mengerti.
“makin parah” jawab ardy bohong.
“kenapa tidak dibawah ke rumah sakit?” cletuk randy.
“emangnya ada dokter cinta? bukankah tadi aku sudah bilang kalau ini disebabkan oleh patah hati” jelasku.
“oh iya, aku lupa” jawab randy tersenyum.
“rand, kamu tunggu diluar ya. soalnya angel tidak akan mau ditemui bila ada orang lain” aku mencoba menghalangi randy masuk dan diapun hanya mengangguk saja dan tetap duduk di teras, sementara aku masuk ke kamar randy.
“lumayan rapih untuk kamar seorang laki-laki yang tinggal sendiri” ucapku melihat ke sekeliling kamar ardy yang kalau dibandingkan dengan kamarku jauh sangat berantakan.
“mau lihat kamarku apa penisku?” ardy memelukku dari belakang dan mencium leherku membuatku terbakar gairah asmara. Kemudian aku langsung berbalik badan dan melumat bibir sexy milik ardy sembari aku melepaskan kancing kemejanya begitupun sebaliknya, ardy membuka bajuku. Beberapa menit kemudian kami sudah telanjang dan ardy melemparku ke ranjangnya dan terus menciumi tubuhku, karena melihat penis ardy yang besar dan indah akupun menggulingkan badan sehingga ardy yang tadinya menindihku sekarang aku yang menindihnya dan langsung menenggelamkan penis ardy kedalam mulutku meski tidak semuanya masuk karena penisnya terlalu besar kalau dibandingkan mike dan randy penis ardy sedikit lebih besar. Ardy terus mengerang kenikmatan kemudian dia menginginkan posisi 69 supaya dia juga bisa menikmati keindahan penisku, kini penisku sudah bersarang di mulut ardy membuatku mengerang kenikmatan. Ardy pintar sekali mamainkan lidahnya di penisku sungguh dia paling hebat di antara randy dan mike.
“apa mau aku sodomi?” tanya ardy setelah puas melumat penisku.
“nanti saja” ucapku karena aku belum siap menahan sakitnya apalagi ukuran penis ardy yang cukup besar.
“oke, mungkin kamu yang mau menyodomiku?” jawabnya membuatku terkejut karena aku sama sekali tidak bisa membayangkan kalau aku bisa menyodomi pria setampan dan segagah dia.
“bisa?” tanyaku penasaran karena ingin sekali mencobanya.
“tergantung bayarannya” jawabnya tersenyum dan akupun mengerti maksudnya. karena aku setuju dengan persyaratannya randypun sudah mengangkang di depanku dan aku siap mengarahkan kejantananku ke anus indah ardy yang sebelumnya di olesi baby oil.
“ah….” aku kenikmatan saat dengan cepatnya kejantananku masuk ke dalam anus ardy, mungkin karena ardy sudah tidak perjaka lagi jadi aku mudah memasukan penisku. sensasi luar biasa aku rasakan saat aku mulai memacukan penisku di anus ardy, penisku terasa hangat dan seperti di pijat-pijat sungguh luar biasa!, sementara ardy mengocok penisnya membuatku semakin bernafsu.
“yeah,,, lebih cepat” gerang ardy membuatku mempercepat pacuanku dan ardypun dengan cepat mengocok penisnya.
“aku mau keluar” gerangku karena cairan kenikmatanku sudah di ujung penis.
“keluarkan didalam saja dan kita sama-sama keluarin” ucap ardy.
“ahhhhh” bagaikan lolongan anjing kita memuncratkan cairan kenikmatan bersama-sama. aku terkapar di samping ardy dengan nafas yang masih memburu.
“kamu sungguh luar bisa” ucapku tersenyum puas.
“bukankah kamu sering melakukan ini?” tanyanya membersihkan sisa pejunya yang menempel di dinding perutnya.
“ini yang pertama bagiku” ucapku bangkit dari tidur dan membersihkan keringat serta seperma ardy yang menempel di dinding perutku karena dia mengeluarkan banyak sekali seperma.
” maksud kamu aku yang pertama?” tanyanya memberikan aku tisu lagi.
“kamu yang ke tiga, tapi mike belum pernah memintaku untuk menyodominya” jawabku.
“mike!?” ardy terkejut saat aku menyebut nama mike.
“iya mike, kenapa?” akupun bingung dengan ucapan ardy.
“tidak mungkin mike melakukannya sama kamu” ardy tidak percaya.
“emangnya kenapa? kan aku juga bayar!” ucapku penasaran.
“selama ini mike tidak pernah bilang kalau dia juga melayani seorang gay, soalnya dia pernah menolak ajakan klienku yang seorang gay” jelasnya kepadaku yang  sedang sibuk merapikan pakaian dan celana.
“mungkin dia belum bilang kali, lagian kalau butuh duit apapun bisa dilakukan” ucapku tidak memperpenting-kan  penjelasan ardy.
“ya sudah, aku harus cepat keluar. nanti temanku yang diluar curiga” lanjutku meletakan selembar cek yang bernominalkan 10juta di ranjang, itu bayaran terbesar yang aku keluarkan karena itu bayaran yang pantas atas kenikmatan luar bisa yang ardy berikan untukku dan ardypun tersenyum lebar menerimanya kemudian aku keluar dari kamar ardy.
“ayo kita pulang” ucapku mengagetkan randy yang sedang asyik memainkan game-nya.


Sesampainya di kamar apartmen aku langsung terkapar diranjang karena masih lelah, hingga tanpa sadar akupun tertidur. Jam 9 malam aku terbangun karena perutku lapar, sebelum aku beranjak dari ranjang aku menyalakan tv karena aku ingin tahu sedang apa randy di kamarnya. Aku terkejut saat melihat randy telanjang dan dan sedang asik menocok-ngocok penisnya dengan senyum tertahan aku langsung menelpon randy hingga bunyi hp-nya mengagetkannya.
“ada apa?” tanyanya sedikit kaku.
“maaf sudah mengganggu kenikmatanmu” kulihat randy terkejut mendengar jawabanku.
“mau aku bantu?” lanjutku membuat matanya melihat kesudut-sudut kamarnya.
“kamu ngintip ya?” tanyanya bernada malu.
” ya boleh saja” lanjutnya tersenyum manis. Kemudian dengan cepat aku langsung masuk ke kamar randy, kulihat randy berdiri di samping ranjangnya langsung saja aku mencium bibirnya dan merebahkannya di ranjang hingga pertarungan birahipun di mulai. Aku terkejut saat randy mencium penisku karena kemarin dia tidak berani melakukannya karena merasa jijik.
“nanti kalau keluar bilang-bilang ya” ucap randy menghentikan ciumannya di penisku, akupun hanya mengangguk dan kemudian dia melanjutkan lumatannya di penisku. kini aku dan randy sudah di posisi 69, desahan-desahan kenikmatan memburu dari nafas kami hingga kami sampai di surga dunia.
“aku mau keluar” desahku.
“aku juga” desah randy.
“ahhhhhhh….” lolongan di mulutku saat aku menymburkan benih-benih kenikmatanku ke wajah randy, begitupun dengan randy wajahku di penuhi cairan kentalnya, sungguh akupun jijik kalu sampai mengenai mulutku.
“kok kamu nekat melumat penisku? bukankah kamu jijik” tanyaku terkapar disampingnya.
“aku penasaran saja kenapa kamu begitu menikmatinya” jawabnya.
“jadi gimana rasanya?” candaku tersenyum.
“lumayan” jawabnya mencubit hidungku. Kamipun kemudian mengobrol tentang kehidupan kami hingga aku tahu kalau randy sudah bertunangan dengan seorang gadis dikotanya dan malampun semakin larut membuat kami ngantuk dan kemudian kami tertidur.


Karena aku bangun terlalu pagi, jadi aku ke kampusnya ke pagian hingga cukup lama aku dikantin. Kemudian datanglah mike dengan senyum manisnya.
“gimana ni?” tanya mike duduk di sampingku dan membuatku tidak mengerti dengan pertanyaanya.
“gituan” bisik mike membuatku mengerti.
“ohhh, tapi aku lagi puasa ngesex nih!” jawabku bohong karena sungguh aku tidak bernafsu lagi dengannya dan aku lebih terpuaskan oleh layanan ardy.
“waduhhh!” mike terkejut dan tertawa.
“tapi nanti malam aku mau ngajak kamu makan malam” lanjutnya.
“wah sorry, aku sudah ada janji mau pergi sama kakek” bohongku lagi karena aku sudah ada janji dengan ardy.
” ya sudah, ingatkan aku kalau kamu tidak punya acara” jawab mike tetap tersenyum, dan aku hanya mengangguk saja kemudian bel masuk berbunyi dan kamipun menuju ke kelas masing-masing.


Seminggu sudah kunikmati tubuh ardy, meskipun melakukannya harus di toilet mall karena aku tidak mungkin beralasan untuk main ke kosan ardy terus-menerus, bisa-bisa randy curiga. Dan akupun selalu melakukannya dengan randy walaupun tidak sepuas permainanku dengan ardy, karena tidak mungkin aku meminta randy untuk aku sodomi. untuk sementara hubunganku dengan mike merenggang karena sekarang mike harus menyelesaikan skripsinya, sering dia menelponku untuk mengajakku bercinta tapi aku malas karena sudah ada ardy, akupun selalu beralasan saat menolak ajakannya dan aku juga tidak mau mengganggu konsentrasinya.
“no, besok aku ijin pulang dulu. soalnya ada urusan keluarga” ucap ardy saat kami selesai melakukan sex.
“sudah bilang sama kakek?” tanyaku memakai cd.
“sudah” singkatnya dan wajahnya seketika menjadi murung.
“kamu ada masalah?” tanyaku penasaran dengan perubahan ekspresi randy, dan randy hanya menggelengkan kepalanya saja.
“rand, ceritakan masalahmu supaya kamu lega” lanjutku duduk di sampingnya dan menatap haru randy.
“tunanganku sakit no” jawab randy sedih.
“percayalah dia akan baik-baik saja, mungkin dia kangen sama kamu” ucapku menenangkan randy.
“kalau gitu besok aku ikut” aku mengenggam erat tangan randy.
“gak usah, aku tidak mau merepotkan kamu” jawabnya.
“tidak! sekarang istirahatlah, dan aku akan memesan tiket pesawat untuk kita pergi ke surabaya” ucapku yang kemudian keluar dari kamar randy, setelah aku membooking tiket pesawat secara online akupun bergegas tidur supaya besok bisa bangun pagi.


Keesokan harinya jam 4 sore, pesawat yang ditumpangi aku dan randy telah mendarat di kota surabaya. Kemudian kami menuju ke rumah tunanganya randy dengan menggunakan taksi. setibanya kami di halaman rumah tunangannya randy, terlihat banyak sekali keluarga yang berkumpul. tiba-tiba ada seorang ibu-ibu berumur 45 tahunan memeluk randy dengan berlinangan airmata hingga membuat suasana menjadi haru. randypun masuk kedalam kamar tunangannya dan akupun mengikutinya, suasana ini membuat aku bingung.
“maafkan aku vir!” randy langsung bersimpuh dan mencium kening tunangannya yang sedang menanti maut untuk menjemputnya, namun tunangannya hanya menatap kosong atap-atap kamar dan beberapa menit kemudian suasana semakin mencengkam dengan jeritan-jeritan orang menangis, randypun berteriak histeris tatkala melihat tunangannya yang bernama Vira menghembuskan nafas terakhirnya.
“ikhlaskanlah nak randy, biarkan dek vira pergi dengan tenang” ucap seorang ibu dan sepertinya dia ibunya vira. ibu itu membangunkan randy yang mendekap erat vira yang sudah tidak bernafas lagi dan akupun membantu membangunkannya kemudian kami mendudukan randy di sofa dan membiarkan orang-orang mengurus jenazah vira. sungguh hatiku galau melihat semua ini, aku merasa berdosa kepada vira karena aku sudah bermain api dengan kekasihnya hingga tanpa sadar airmataku menetes.
“sebelum vira sakit parah karena kanker payudaranya, dia bilang sama ibu bahwa kamu harus memakaikan cincin ini kepada seseorang yang kamu cintai nanti” ibunya vira memberikan sebuah cincin yang sama dengan cincin yang di pakai randy karena itu cincin tunangan mereka, randy masih tetap terdiam dan meneteskan airmatanya.
“dan kata vira kamu harus secepatnya mencari penggantinya, supaya ada yang menjaga kamu” lanjut ibunya vira.
semua keluarga larut dalam kesedihan saat jenazah vira telah di semayamkan, airmata dan do’apun mengiringi kepergiannya.
“selamat jalan vira, semoga engkau tenang disurga” doaku dalam hati sembari menaburkan bunga di makamnya.


Sejak sepulang dari pemakaman, randy masih terlihat murung, akupun menjadi sedih dibuatnya.
“rand, kamu harus ikhlas ya” ucapku mendekati randy yang melamun di halaman rumah.
“kini aku sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi, ibu dan ayahkupun telah pergi sejak lama” jawab randy kembali meneteskan airmatanya.
“kamu jangan berkata seperti itu, bukankah keluarganya vira sudah menganggapmu sebagai bagian dari kluarga mereka? aku juga akan selalu ada untuk membantumu” aku mencoba menenangkan randy.
“terimakasih atas perhatianmu no” ucapnya menggenggam erat tanganku.
“tadi kakekmu telpon, katanya kamu harus cepat pulang” lanjut randy.
“kamu bilang kan kalau kamu lagi berduka? dan tidak mungkin aku meninggalkan seorang teman yang sedang berduka” jawabku.
“aku tidak mengatakan apa-apa, karena aku tidak mau membuat orang merasakan kesedihanku.” jawab randy.
“tidak, aku akan tetap disini sampai 7 hari meninggalnya vira” aku memaksa.
“kamu tidak mau kan terjadi sesuatu dengan kakekmu? dan kamu akan menyesal seperti aku jika terjdi sesuatu dengan kakekmu nanti. pulanglah..” ucapan randy membuatku tidak berkutik karena ucapannya yang begitu membebani perasaanku karena aku tidak mau terjadi sesuatu dengan kakek.
“tapi kamu harus kembali semangat ya!” jawabku dan randy hanya mengangguk saja.
Keesokan harinya aku pamit pulang kepada seluruh keluarganya vira dan juga randy, akupun menolak randy yang mau mengantarku ke bandara karena aku tahu randy terlalu lelah untuk mengantarku.


Setibanya di jakarta aku langsung menemui kakek dirumahnya.
“kakek ada apa menyuruhku untuk cepat pulang? kakek tahu tidak apa yang terjadi di sana?” ucapku di hadapan kakek, dan kakek hanya menggelengkan kepalanya karena beliau benar-benar tidak tahu.
“tunangannya randy meninggal kek” lanjutku mengejutkan kakek.
“meninggal? kenapa saat itu randy tidak mengatakannya?” tanya kakek.
“karena dia tidak mau banyak yang bersedih” jawabku.
“tapi ini juga masalah penting” tiba-tiba raut wajah kakek berubah murung.
“apa itu kek?” tanyaku penasaran dan duduk di samping kakek.
“ibumu” singkat kakek.
“ada apa dengan dia?” tanyaku semakin penasaran.
“ibu kamu meminta sebagian saham di NN Hotel
” jawab kakek membuatku tercengang.
“itu kan Hotel milik kakek! mana mungkin bisa dia mengambilnya!” geramku.
“ini memang sudah harus terjadi” kakek menghembuskan nafas panjang namun tidak membuatnya lega.
“maksud kakek?” aku bingung dengan ucapan kakek.
” ini berawal saat ayahmu meinggal, saat itu ibumu mau membawamu, tapi kakek larang. kemudian ibumu mengajukan persyaratan. yaitu, jika kakek membawamu berarti yang harus membayar hutang-hutang ayahmu adalah kakek dan utang ayahmu tidak sedikit makanya kakek tidak sanggup bayar. karena kakek ngotot ingin membawamu tapi tidak mampu membayar hutang ayahmu maka ibumu memberikan surat perjanjian yang harus kakek tandatangani. surat perjanjian itu berisi, bila suatu saat nanti kakek sudah mampu maka kakek harus membayarnya ke ibu kamu” kakek bercerita tentang masa lalu.
“dasar wanita jalang!” geramku mengepalkan tangan, kalau saja wanita brengsek itu ada di hadapanku mengkin sudah babak belur oleh tanganku. dengan kesal aku langsung pergi tanpa memperdulikan teriakan kakek. aku melajukan mobilku dengan cepat menuju ke kossan ardy.
setibanya di kosan ardy aku langsung membuka pintu kamarnya tanpa mengetuk terlebih dahulu membuat orang didalamnya terkejut, matakupun terkejut saat melihat ardy sedang mamacukan penisnya ke vagina tante-tante.
“brengsek! siapa kamu?” tante-tante itu marah dan meraih seprei untuk menutupi tubuhnya yang bertelanjang, akupun hanya bengong melihatnya.
“keluar!” lanjut tante itu memaki, makiannya membuat aku geram karena kekesalanku terhadap sesosok wanita apalagi tante itu satu kelompok yang sama bejatnya dengan ibuku. Dengan kesal aku menarik keluar tante itu, pada awalnya ardy mencegahku tapi aku terus mendorong tante girang itu hingga keluar dan kemudian kukunci pintunya.
“nino..nino, kamu kenapa sih?” tanya ardy menertawaiku sikapku.
“padahal lagi nanggung loh” lanjut ardy membuatku kesal.
“oh gitu? ya udah aku pergi!” kesalku beranjak pergi.
“eh..eh! sabar dulu dong” ardy menarik tanganku dan mencumbu leherku hingga membuatku terhanyut, aksi ranjangpun dimulai. Permainanku kali ini sedikit lebih kasar karena kekesalanku akan hari ini, membuat ardy kualahan menanganiku.
“gila loe yah! sadis amat” ucap ardy setelah tubuh kami terhempas karena kelelahan.
“maaf” jawabku singkat, kemudian tiba-tiba hp-ku berbunyi. ternyata itu sms dari mike yang mengajakku nonton, aku balas smsnya kalau aku tidak bisa karena harus menemani kakek.
dan malam ini aku tidur di kossannya ardy, dan kami bercinta sepanjang malam dengan di temani oleh minuman beralkohol.


Aku terbangun karena wajahku diguyur air, dan aku terkejut saat aku tahu yang mengguyurku adalah mike.
“kamu ngapain disini? jadi kakekmu itu ardy!” mike tanpa aku punya salah dia memakiku.
“kamu apa-apaan si mike” marahku mengelap mukaku yang basah dengan seprei.
“jadi alasanmu selalu menolakku gara-gara kenikmatan yang di berikan si berengsek ardy!” makinya lagi.
“apa kamu bilang tadi?!” karena namanya disebut sebagai orang berengsek ardypun marah.
“kamu berengsek!” karena ucapannya mikepun di hajar oleh ardy hingga jatuh sempoyongan, kemudian mikepun membalasnya membuat bibir ardy berdarah. melihat mereka berantem aku langsung memisahkannya.
“cukup! kalian ini sudah kaya anak kecil!” teriakku membuat mereka berhenti berantem.
“kenapa kamu marah aku nge-sex dengan ardy? bukankah itu hak saya dan kamu bukan siapa-siapa saya” ucapku menatap tajam mata mike.
“aku berhak nge-sex dengan gigolo manapun!” lanjutku.
“aku tidak bisa terima! karena aku sudah melayani nafsu bejatmu” ucap mike dengan amarah yang masih menggebu.
“aku membayar kamu, jadi apa alasanmu tidak terima itu?!” akupun semakin marah.
“nih! aku kembalikan semua uang kamu!” mike melemparkan lembaran-lembaran uang ke wajahku.
“dan sekarang, bisakah kamu mengembalikan hatiku yang kau curi?!” ucapan mike membuat aku dan ardy terkejut.
“ya, aku mencintai kamu!” lanjut mike yang kemudian pergi dan membanting pintu dengan keras, sementara aku masih bingung dan tidak percaya akan kejadian ini.
“kejarlah mike, dia mencintai kamu. aku tahu dia, karena aku sahabatnya” ucap ardy menyadarkan kebingunganku, kemudian akupun lari mengejar mike. karena mike sudah lenyap dari halaman kosan ardy akupun mengejarnya dengan mobilku, aku melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, kecepatanku semakin tinggi hingga mobilku keluar dari jalur dan aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu.


“nino, bangun sayang” suara kakek membuka mataku, dan kulihat aku sudah berada didalam rumah sakit.
“syukurlah kamu sudah sadar sayang” lanjut kakek mencium tanganku.
“kakek, aku tidak apa kok” ucapku menenangkan kakek karena aku merasa tidak ada yang parah dengan diriku jadi akupun cepat siuman, aku hanya lecet di bagian kepala dan tanganku terkilir sedikit.
“iya kek, dia tidak apa-apa” kata seorang dokter yang memeriksaku.
“dokter sudah teliti memeriksa cucuku?” cemas kakek.
“iya kek, besokpun sudah bisa pulang” ucap dokter meyakinkan kakek dan juga membuatku senang. Karena aku ingat kejadian siang tadi aku langsung mengambil hp-ku kemudian menelpon mike.
“ada apa keprat? tidak perlu kamu menelponku. puasin saja nafsumu bersama teman berengsekmu itu!” makian mike meyapaku dan makiannya berhenti bersama putusnya sambungan telponku. aku tidak bisa berbuat apa-apa, mike sudah sangat kecewa denganku tapi harusnya dia mengerti karena akupun tidak tahu perasaannya kepadaku.
“oh tuhan, jadi selama ini mike memiliki perasaan untukku? tapi kenapa dia yang harus mencintaiku, karena aku tahu dia bukan seorang gay!” ucapku dalm hati, lamunanku buyar saat nada sms berbunyi di Hp-ku.
“jadi, selama ini kamu melakukan sex denganku tanpa perasaan cinta?” isi sms yang ternyata dari mike.
“bukannya tanpa cinta, tapi aku sungguh-sungguh tidak memikirkan tentang itu. karena aku tidak percaya dengan cinta, aku percaya cinta di duniaku ini tidak ada. dan aku pikir kamu sama denganku, apalagi kamu adalah seorang gigolo yang hanya mementingkan uang.” jelasku panjang lebar di balasan smsku untuk mike.
“kamu tahu? aku ini bukan gay! kamu yang membuatku seperti ini. kalu kamu percaya cinta itu tidak ada tapi mengapa ada cinta di hatiku untukmu?!” balas mike.
“kalau kamu bukan gay, kenapa kamu menerima ajakanku malam itu? harusnya kamu menolak!” balasku.
“bagaimana aku menolak dengan bayaranmu yang selangit itu, dan malam itupun kamu tidak memberikan aku waktu untuk menjelaskannya!” balas mike.
“jadi benar ucapan ardy waktu itu, bahwa mike tidak mau melayani seorang gay” ucapku mengingat ucapan ardy kemarin.
“jadi apa yang kamu mau?” balasku lagi, namun smsku tidak lagi dibalasnya.


Sekarang aku sudah keluar dari rumah sakit, namun aku meminta supirku untuk mengantarkan aku kekampus dulu karena aku mau ketemu dengan mike untuk menyelesaikan masalah kita. stibanya dikampus aku melihat ardy yang lagi berjalan.
“ardy!” teriaku memanggil ardy.
“nino, kamu kenapa?” tanya ardy yang melihat tanganku yang di gap perban.
“ada insiden kecil, kamu ngapain disini?” tanyaku mengalihkan pembicaraan.
“aku mau ngejelasin semuanya kepada mike, aku tidak mau hubunganku dengannya berantakan. dia adalah teman baikku no” jawab ardy.
“aku juga” ucapku.
“ayo kita cari mike” lanjutku yang kemudian mencari mike ke penjuru sudut kampus.
“lihat teman, ada sepasang kekasih gay yang jalan berdua. romantis ya?” terdengar suara di belakang kami yang sedang berjalan, kami terkejut saat kami membalikan badan karena ternyata suara itu dari mulut mike.
“jadi nino itu gay?” ucap salah seorang mahasiswa membuatku terpukul sementara kulihat mike tertawa, aku tidak menyangka mike sebenci itu kepada kami. Mendengar itu airmataku hampir terjatuh padahal aku sangat pantang untuk menangis hingga membuatku tidak mengerti, kemudian akupun lari menuju mobilku.


sesampainya di apartmen  aku menumpahkan airmataku, tapi aku terkejut saat randy di hadapanku.
“kamu kenapa?” tanya randy membuatku terkejut dan aku langsung menghapus airmataku.
“tidak ada kok rand” jawabku kemudian pergi ke kamar tapi randy mengikutiku.
“tunggu no!” randy menarik tanganku dan memasukan sebuah cincin ke jariku, aku terkejut bukan main saat ku lihat cincinnya. Cincin itu adalah cincin pertunangan vira yang diberikan oleh randy untukknya, dan dikembalikan lagi kepada randy supaya randy memasangkan kembali cincin itu ke jari seseorang yang dia cintai.
“aku mencintai kamu no!” randy mendekapku yang masih dalam kebingungan, perasaanku menjadi tidak menentu tapi tiba-tiba saja air mataku kembali menetes hingga membasahi pundak randy.
” apa kamu menerima cintaku? aku sudah tidak sanggup lagi memendam perasaanku sejak pertama kali kau memberikanku kenikmatan itu.” ucap randy melepaskan pelukannya, tapi aku bingung harus menjawab apa dan bibirkupun seakan mati rasa.
“Berikan aku waktu” ucapku bingung, karena aku benar-benar bingung sebab ada dua orang yang menyatakan perasaannya kepadaku dan belum kepada satu orangpun aku memberi jawaban.
“Baiklah aku akan menunggu, tapi jangan terlalu lama” ucap randy mencium keningku. Didalam kamar aku mondar-mandir tidak jelas karena bingung, aku tidak tahu harus bagaimana. Apakah aku harus menerima randy tapi bukankah mike yang pertama mengatakan cintanya kepadaku. sungguh aku bingung.
“kalau aku memilih mike, bukankah dia membuatku sakit hati? tapi aku tidak mungkin sakit hati jika tidak memiliki perasaan untuknya, tapi aku juga sayang kepada randy dan aku juga harus bertanggung jawab karena sudah membuatnya jatuh cinta kepadaku” ucapku dalam hati. setelah lama berfikir akupun memiliki satu keputusan. besok aku akan menemui mike untuk menanyakan perasaannya kepadaku, apakah dia masih mencintaiku atau tidak. kalau masih, aku akan memilihnya karena dia yang pertama mengatakan perasaanya dan aku yakin randy akan mengerti. dan kalau mike tidak cinta aku lagi, aku akan memilih randy. bukankah itu adalah keputusan yang adil.


“rand, antarkan aku ke kampus” ucapku kepada randy yang sedang mengunyah sarapannya.
“ke kampus? bukannya tanganmu masih sakit?” tanya randy.
“aku ada urusan bentar” jawabku.
“tapi kakekmu menyuruhmu datang ke hotel” ucap randy.
“cuma sebentar kok, kalau urusanku selesai baru kita ke hotel” paksaku.
“baiklah” singkat randy, kemudian kamipun pergi menuju kampus.
sesampainya di kampus aku langsung mencari mike, tapi sudah hampir setengah jam belum juga ditemukan.
“ayo kita ke hotel” ucapku pada randy karena mike tidak ada di kampus. kemudian kami pergi ke hotel untuk menemui kakek.
“tidak! nino tidak bisa kek” aku terkejut saat kakek memintaku untuk mengelolah hotelnya, karena aku masih belum mengerti tentang management hotel.
“ada randy yang akan membantu kamu, dan dia tahu apa yang harus dia lakukan” ucap kakek meyakinkan aku.
“sudah, ini keputusan terakhir kakek. jadi datanglah besok karena besok pertemuan para dewan management untuk menyerahkan saham kepada ibumu dan juga kamu. ibumu akan memegang 42% saham di hotel ini dan sisanya itu milikmu” penjelasan kakek membuat aku membisu, aku tidak tahu harus bagaimana lagi.
“percayalah kamu bisa, dan aku akan selalu ada disampingmu” randy menenangkanku.


Aku sangat tegang saat diruang rapat, karena hari ini aku akan bertemu dengan ibuku yang sudah menelantarkan aku selama 12 tahun dan hari ini juga aku harus bertanggung jawab penuh atas hotel yang akan aku kelolah nanti.
10 menit aku menunggu, akhirnya ibuku datang. aku terkejut ketika melihat ibuku datang bersama mike dan sepertinya mikepun terkejut melihatku.
“langsung saja rapatnya kita mulai” suara ibuku membuyarkan tatapanku kepada mike. Dalam hati penuh tanya aku mengikuti rapat, dan kini resmi sudah aku menjadi pemegang saham di hotel kakek meski harus bekerja sama dengan ibuku yang aku benci.
“attention please!” ucapan ibu membuat semuanya terdiam.
“saya akan menyerahkan saham ini kepada suami saya dan dialah yang akan ikut memimpin hotel ini” aku terkejut saat mendengar pernyataan ibuku karena dia mengenalkan mike sebagai suami sekaligus yang akan ikut memegang kendali atas hotel ini. dengan kesal dan perasaan yang tidak menentu aku langsung meninggalkan ruang rapat.
” jadi mike adalah suami ibuku sekaligus penyebab hancurnya rumah tangga keluargaku! dia benar-benar berengsek!” ucapku dalam hati dengan penuh kekecewaan.
“apa yang terjadi di ruang rapat tadi?” tanya randy ketika melihatku marah, kemudian aku menceritakan semuanya kepada randy.
“jadi, apa rencanamu selanjutnya?” tanya mike setelah aku selesai bercerita.
“untuk sekarang aku belum punya rencana, tolong antarkan aku ke rumah kakek” jawabku.
“maaf, kakekmu sudah pergi ke malaysia untuk membuka hotel baru disana” ucapan randy membuatku terkejut.
“kenapa kakek pergi disaat seperti ini! dan tidak pamitan dulu!” kesalku.


Didalam kamar aku terdiam merenung karena masih mengingat kejadian tadi pagi, aku tidak percaya bahwa mike adalah suami ibuku disaat aku memiiki perasaan untuk mike. kini hatiku galau, satu sisi aku mencintai mike di sisi lain aku membencinya karena dia laki-laki yang sudah membutakan mata hati ibuku hingga dia meninggalkan ayah.
 ”sayang, kamu jangan terlalu memikirkan yang berat-berat. jalani saja yang ada di depan kamu” randy membuyarkan lamunanku dan membawa secangkir kopi.
“sayang, randy memanggilku sayang?” aku terkejut dalam hati saat randy memanggilku seperti itu, kemudian aku meminum kopinya dan setelah itu randy mencium bibirku hingga kami hanyut dalam hembusan nafas gairah.
“apa jawabanmu sekarang?” ucap randy terlentang disampingku setelah selesai kami bercinta, itu membuatku bingung. aku tidak tahu harus bagaimana lagi, dan aku juga harus secepatnya membarikan randy jawaban.
“ya aku harus menerima randy, karena tidak mungkin aku menggantungkan hidupku kepada mike yang membuat keluargaku hancur, meski hatiku juga mencintainya. dan aku akan belajar mencintai randy” ucapku dalam hati.
“hei, ditanya kok diem?” suara randy membuyarkan lamunanku, kemudian aku mengangguk terseyum membuat randy girang bahagia hingga dia memelukku erat.


Dengan cinta yang diberikan randy untukku, aku percaya diri melangkah maju menuju hotel. hari ini aku akan bekerja di hotel dan menduduki jabatan penting begitu juga dengan mike si laki-laki bajingan.
“tunggu!” suara mike menghentikan langkahku menuju lif.
“aku mau meminta maaf dan aku tidak tahu kalau kamu anaknya ibu tiara” lanjut mike.
“jangan membawa urusan pribadi kedalam bisnis!” jawabku singkat dan langsung masuk  kedalam lif.
Dengan perlahan aku duduk di kursi penting milik kakekku, kini aku harus sungguh-sungguh menjaga hotel yang sudah kakek bangun dari nol dan jangan sampai aku menghancurkannya. Randy yang menjabat sebagai sekretaris membantuku dengan baik hingga tidak ada kendala untukku menangani sebuah pekerjaan.


“apa kamu lelah?” tanya randy saat kami sudah pulang dari hotel.
“sedikit. sayang, mulai sekarang aku akan menyerahkan miliku untukmu!” aku membanting tubuh randy ke atas ranjangku.
“apa maksudmu?” randy bingung, dengan tersenyum aku menindihnya dan menciumnya. Lumatan bibirku semakin membuat randy bernafsu, saat kami sudah telanjang yang pertama kali kami lakukan adalah saling mengulum penis.
“Bodoh!” aku menampar muka randy hingga membuatnya terkejut.
“maaf, apakah spermaku masuk kemulutmu?” tanya rendy merasa bersalah karena dia tidak bisa mengendalikan spermanya yang keluar dimulutku.
“bukan itu!” marahku.
“apa?” randy penasaran.
“harusnya kamu tahan, karena aku mau kamu merasakan kenikmatan lubang perjaka ku” jawabku membuat rendy tertawa.
“nino…nino, dasar ya!” randy mencubit hidungku.
“kan nanti kita coba lagi” lanjutnya.
“gak!” manjaku.
“sudah, aku beli kondomnya dulu ya” randy mencubitku lagi dan kemudian pergi untuk membeli kondom.


Aku yang sedang santai menunggu randy, tiba-tiba bel kamar berbunyi. Aku terkejut saat melihat mike yang datang, karena penasaran akupun membuka pintu untuknya.
“mau apa kamu kesini?” tanyaku sinis sesaat setelah membuka pintu untuk mike.
“tolong maafkan aku, aku tidak sanggup menahan rasa cintaku untukmu. aku mohon” aku terkejut ketika mike  berlutut meminta maaf kepadaku.
“aku juga, aku tidak bisa membohongi hatiku bahwa aku juga cinta kamu” aku berkata bohong meski ucapan itu memang ada dalam hatiku, tapi aku mepunyai rencana untuk kembali merebut saham kakek di hotel.
“terimakasih no” mike bahagia mendengar ucapanku dan memelukku. Kemudian tanpa aba-aba bibir mike mendarat di bibirku hingga membuatku terlena, karena aku sangat merindukan kehangatan mike maka aku sangat bernafsu.
“kamu sudah siap?” tanya mike setelah puas mengulum penisku.
“maksud kamu?” aku tidak mengerti dengan pertanyaan mike.
“ini..” jawab mike menjulurkan lidahnya ke arah lubang perjakaku dengan senyumanya, hingga membuatku mengerti apa yang dia maksud. Karena aku penasaran gimana rasanya di perjakain maka akupun mengangguk.
“tahan ya cinta” ucap mike mengarahkan penisnya ke lubangku.
Aku menjerit dalam hati ketika penis mike mencoba membobol keperjakaanku karena aku tidak mau membuat mike ragu lagi dan menghentikan perjuangannya. aku menahan rasa sakit hingga akhirnya mike sukses menenggelamkan penisnya di lubangku, dia menciumku sebelum dia memacukan penisnya. sakit masih aku rasakan saat mike memulai pacuannya namun sakitku hilang bersama cepatnya pacuan mike, tadinya terasa sangat sakit tapi sekarang aku berasa sedang didalam surga karena begitu sangat nikmat, mikepun mengerang kenikmatan membuat suasana semakin memanas.
“cinta, sepertinya ada yang mau keluar” ucap mike mendesah.
“oke, kita keluar sama-sama” jawabku kemudian aku mulai mengocok penisku namun mike langsung menggantikan tanganku untuk mengocok penisku, mike memacukan penisnya sangat cepat begitupun pacuan tangannya di penisku hingga….
“ahhhhhh…..” kami mendesah kenikmatan ketika cairan kami tumpah bersamaan, spermaku mencrat di dinding perutku dan juga perut mike, sementara sperma mike memenuhi lubangku yang sudah tidak perjaka lagi. Sebenarnya aku benci padaku sendiri karena menghianati randy, tapi semua ini aku lakukan karena ada rencana.
“terimakasih cinta” ucap mike terbaring di sampingku dan kemudian kembali menciumku.
“aku juga” jawabku tersenyum.
“sebaiknya kamu pulang, karena kakek mau datang” ucapku bohong kerena sebenarnya aku takut kalau randy datang dan memergoki aku dengan mike.
“oke, semoga malam ini mimpi indah” jawab mike kemudian memakai pakaiannya dan sebelum pergi dia menciumku dulu.
Lama sekali aku menunggu mike hingga mataku mengantuk, dan aku tidak bisa menelponnya karena handphone-nya tertinggal dikamar kemudian tanpa sadar akupun tertidur.


pagi menjelang malampun menghilang, suara berisik didapur menyambutku dan sepertinya randy sedang membuat sarapan.
“tadi malam kemana? bete tahu nungguin kamu!” sapaku kepada randy di dapur.
“maaf sayang, tadi malam mobilnya mogok” senyum randy memberikan aku kopi.
“jam berapa kamu pulang? kok nggak bangunin aku” tanyaku menuju balkon.
“sekitar jam 3 pagi, aku lihat kamu sudah tidur jadi aku tidak tega bangunin kamu. kan kamu capek” jawab randy duduk disebelahku. Mendengar jawaban randy aku merasa diriku tidak pantas untuknya karena telah berbohong dan menghianati cintanya.
“maafkan aku rand, aku sayang sama kamu dan juga mike, namun kulakukan ini haya untuk mengambil kembali milik kakek yang sudah ibu rampas” ucapku dalam hati menatap kosong randy.
“hei, gak siap-siap kerja?” tanya randy menyadarkanku dalam lamunan.
“ya sudah, aku siap-siap dulu ya” jawabku dengan senyum mengandung kesalahan.


“hai cinta, gimana mimpimu semalam” sapa mike mengagetkan aku yang sedang melamun di kantor dan aku hanya membalasnya dengan senyuman.
“cinta, kamu kenapa. kok bengong?” tanya mike yang melihatku murung.
“aku takut mike” jawabku menyedihkan.
“kamu takut apa? beritahu aku” mike memegang erat tanganku, untung saja randy sedang ijin keluar.
“ibuku, aku takut kalau ibuku mengambil semuanya dariku termasuk kamu” jelasku berdiri dan menepis genggaman mike.
“itu tidak akan pernah terjadi, karena aku hanya mencintai kamu” mike meyakinkan aku bahwa hanya aku yang dia cintai dan kembali menggenggam erat tanganku.
“tidak! sebaiknya kita akhiri cinta ini” ucapku membuat mike terkejut.
“kamu gila ya? kita kan baru mulai. kenapa sih kamu jadi gini” mike kecewa dengan ucapanku.
“aku tahu, dan semalaman aku merenungi tentang kita. semua ini karena aku takut terluka maka lebih baik sekarang daripada nanti” jelasku.
“kamu takut kehilanganku?” mike mendekapku.
“aku janji, semuanya akan kembali kepadamu” ucap mike membuatku bingung.
“maksud kamu?” tanyaku melepaskan dekapan mike.
“aku akan mengembalikan semua milikmu yang sudah dirampas oleh ibumu” mike membuatku terkejut sekaligus senang.
“terimaksih mike” senyumku memeluk mike.


“kamu kemana sih rand?” kesalku di lobby karena sudah jam pulang kerja tapi randy belum juga menjemputku, di telpon juga tidak aktif. dan terpaksa aku pulang sendiri dengan taksi.
hatiku terkejut bukan main, detak jantungpun seperti berhenti berdetak saat aku lihat mike menggagahi ardy gigolo itu, tega sekali dia bermain cinta dibelakangku. dengan airmata hampir menetes aku berlari keluar.
“gimana, rasanya sakit kan?” suara randy menghentikan langkahku.
“kurang ajar!” aku berbalik dan menampar randy.
“kemarin kamu sakiti hati aku, dan sekarang kau menamparku” ucap randy kesal.
“terus apa lagi mau kamu!” lanjutnya membuatku tidak mengerti.
“apa maksud kamu!?” tanyaku tidak mengerti.
“kamu tidak perlu akting di hadapanku, aku tahu kamu mencintai mike kan? karena aku melihat kalian bercinta malam itu dan kau menyerahkan keperjakaanmu untuknya. dasar bajingan!” maki randy membuatku terkejut lalu dia mendorongku dan pergi membawa sebuah koper yang berisi pakaiannya.
“tunggu rand, maafkan aku. itu semua hanya rencanaku untuk mengambil kembali saham kakek” teriakku menjelaskan, namun randy tidak mau mendengarkan penjelasanku dan terus berjalan mebuatku menangis.
“oh, jadi kamu pura-pura mencintaiku?” aku kembali terkejut oleh kedatangan mike.
“kalau ini yang kamu mau, tidak perlu kau menyakiti hati seseorang karena aku akan mengembalikannya” mike melemparkan surat pemindahan saham hotel ke mukaku dan aku benar-benar tidak bisa berkutik, perasaanku tidak menentu membuat tubuhku lemas, airmatapun tidak bisa dikendalikan lagi. Kini randy sudah kecewa, mikepun membenciku. aku tidak tahu masih sanggupkah aku untuk hidup.


Kujalankan hariku tanpa kehadiran mike dan randy disisiku, meski aku mendapatkan kembali milikku namun aku tidak ada semangat untuk hidup karena cinta adalah sesuatu yang terpenting di dalam kehidupanku. Kehilangan mereka membuatku hilang akal sehat, dengan tetesan airmata aku berjalan menuju balkon apartemen dan hanya satu langkah aku sudah berada di atasnya. Ku hirup udara dan meregangkan kedua tanganku bagaikan seekor burung yang hendak terbang, kemudian akupun meloncat dari balkon apartemen dan…. sssstttssstt
belum sempat aku terjatuh ada sepasang tangan yang menggapai tanganku membuatku tertahan di udara, aku tidak tahu tangan siapa itu karena mataku telah rabun dan terhalang oleh dinding balkon, namun aku mengenal sentuhan tangan itu. Tangan yang selalu memberikan aku cinta dan memberikan aku kasih sayang serta kenyamanan, namun tubuhku yang telah lemas membuatku tidak sadarkan diri dan aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya… … ….


Pertanyaanku setelah dari pingsan adalah,
tangan siapa yang menarikku?
sentuhan tangannya aku kenal, aku merasakan kelembutan tangan mike. namun tangan yang satunya terasa seperti tangan randy yang selalu memberikan aku kenyamanan.
pertanyaanku akan tersemat selamanya di hatiku dan mengiringi setiap langkah kehidupanku.
“aku rindu mereka…” ucapku di balkon dan mencium cincin yang diberikan randy.
“aku akan selalu ada untukmu” ucap laki-laki disampingku dan kemudian kami bergandengan tangan meninggalkan apartemenku yang mengubur sejuta kenangan.


{ 0 comments... Skip ke Kotak Komentar }

Pengikut Setia

 
Koleksi Cerita Gay Melayu © 2012 | Template By Jasriman Sukri